– Setelah awal pekan nan tenang, para analis memperkirakan bahwa pasar mata duit kripto, khususnya Bitcoin dan Ethereum, bakal segera menghadapi lonjakan volatilitas. Alasannya ialah rangkaian rilis info ekonomi krusial dari Amerika Serikat nan bisa menjadi penentu arah suku kembang The Fed ke depan.
Melansir dari decrypt.co, konsentrasi pasar saat ini tertuju pada:
- Selasa: Revisi info Nonfarm Payrolls (NFP)
- Rabu: Data Producer Price Index (PPI)
- Kamis: Laporan Consumer Price Index (CPI)
Jika hasil ketiga info ini menunjukkan pelemahan ekonomi alias inflasi nan melambat, maka kesempatan pemangkasan suku kembang oleh The Fed setelah September bisa semakin kuat. Sebaliknya, jika inflasi naik, trader kemungkinan bakal menarik diri dari aset beresiko, termasuk kripto.
Pasar Tenaga Kerja dan Inflasi Masih Jadi Teka-Teki
Menurut laporan The Kobeissi Letter, info pekerjaan AS untuk Juli dan Agustus terus menunjukkan tren melemah. Revisi Nonfarm Payroll nan keluar Selasa diperkirakan berkisar antara US$ 450.000 hingga US$ 950.000, sebuah penurunan nan signifikan.
Namun, menurut Greg Magadini selaku Direktur Derivatif di Amberdata, aspek terbesar saat ini tetap inflasi.
“Inflasi saat ini adalah variabel nan belum pasti dalam rumus kebijakan suku bunga. Presiden Donald Trump memang sukses menahan nilai energi, tapi itu saja mungkin belum cukup untuk menahan inflasi. Tanpa mandat jelas dari The Fed, ekspektasi inflasi bisa memicu kekacauan di pasar,” ungkap Magadini dalam wawancara terbaru.
Baca Juga: LBank Meluncurkan Saham Tertokenisasi Ondo Finance dengan Kampanye Senilai $70.000
Kombinasi Berbahaya
Ketegangan bakal mencapai puncaknya pada 17 September, saat dua perihal besar terjadi bersamaan:
1. Pengumuman suku kembang The Fed
2. Jatuh tempo perjanjian futures VIX, indeks nan dikenal sebagai ‘pengukur ketakutan’ Wall Street.
“Ini membikin saya berprasangka bahwa VIX untuk September terlalu meremehkan resiko, sementara Oktober bisa jadi sangat buruk,” tambah Magadini.
Analis lain, Sean Dawson menyebut situasi ini sebagai ‘tong mesiu volatilitas’. Expiry VIX bisa membersihkan lindung nilai volatilitas, dan keputusan The Fed berpotensi memicu lonjakan tajam ke satu arah, baik naik maupun turun.
ETH Lebih Bullish dari BTC?
Sementara itu, info dari Coinalyze menunjukkan bahwa Ethereum (ETH) mungkin sedang berada dalam posisi nan sedikit lebih kuat dibanding Bitcoin (BTC).
- ETH: Terjadi lonjakan open interest sebesar US$ 438 juta, naik ke US$ 24,3 miliar, didorong oleh tren naik pada volume spot kumulatif.
- BTC: Open interest juga naik sekitar US$ 450 juta ke US$ 30,41 miliar, namun belum terlihat kecenderungan dominan antara pembeli alias penjual.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.