Adakah Virus Yang Menyebabkan Nyeri Sendi? Cek Disini!

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Virus nan menyebabkan nyeri sendi bisa menjadi biang keladi sakitnya sendi seseorang. Virus-virus ini dapat membikin sendi terasa sakit, bengkak, dan susah digerakkan.

Nyeri sendi adalah masalah kesehatan nan sering dialami banyak orang. Biasanya kita mengira nyeri sendi hanya disebabkan oleh penyakit rematik alias kerusakan tulang lantaran usia.

Mengetahui virus mana saja nan bisa menyerang sendi sangat penting. Dengan begitu, kita bisa lebih waspada dan segera berobat jika mengalami indikasi nan mencurigakan.

Artikel ini bakal menjelaskan beragam virus penyebab nyeri sendi dan demam dengan bahasa nan mudah dipahami, sehingga masyarakat bisa lebih siap menghadapi masalah kesehatan ini.

Obati penyebab nyeri sendi berbareng master spesialis. Anda dapat menghubungi Klinik Patella melalui chat WA di 0811-8124-2022. Yuk atasi nyeri sendi Anda hingga tuntas berbareng Klinik Patella!

Banner Zaskia dekstop

Banner Zaskia mobile

Virus nan Menyebabkan Nyeri Sendi

Berikut ini adalah beberapa virus nan menyebabkan nyeri sendi:

1. Chikungunya Virus

Chikungunya virus adalah virus RNA nan paling terkenal sebagai penyebab nyeri sendi lantaran chikungunya.

Virus ini disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, nyamuk nan sama dengan penyebar demam berdarah.

Orang nan terkena chikungunya bakal merasakan demam tinggi dan nyeri sendi nan sangat sakit. Makanya penyakit ini sering disebut “flu tulang” lantaran rasanya seperti tulang mau patah.

Yang membedakan chikungunya dengan penyakit lain adalah nyeri sendinya bisa memperkuat lama, apalagi sampai berbulan-bulan.

Gejala virus nan menyebabkan nyeri sendi pada chikungunya biasanya muncul tiba-tiba dan menyerang kedua sisi tubuh secara bersamaan, kondisi nan disebut nyeri sendi simetris. Misalnya, jika sendi tangan kanan sakit, biasanya tangan kiri juga ikut sakit.

2. Virus Zika

Virus Zika juga ditularkan lewat gigitan nyamuk nan sama dengan chikungunya. Bedanya, virus Zika biasanya menimbulkan indikasi nan lebih ringan.

Meski begitu, virus ini tetap bisa menyebabkan nyeri sendi dan pembengkakan sendi. Penularan virus melalui nyamuk ini membikin kedua penyakit ini sering muncul di wilayah nan sama.

3. Virus Parvovirus B19

Parvovirus B19 agak berbeda dari virus lainnya. Virus ini menyerang pembuluh darah dan bisa menyebabkan indikasi nan mirip dengan rematik.

Nyeri sendi akibat jangkitan virus pada orang dewasa lantaran parvovirus sering disertai dengan munculnya ruam merah di kulit. Virus ini biasanya menular lewat batuk alias bersin, bukan lewat gigitan nyamuk.

4. Virus Hepatitis B dan C

Kebanyakan orang tahu bahwa virus hepatitis menyerang hati. Tapi ternyata, virus hepatitis B dan C juga bisa menyebabkan nyeri sendi.

Ini terjadi lantaran sistem kekebalan tubuh nan melawan virus malah ikut menyerang sendi kita sendiri. Kondisi ini disebut sebagai respon imun terhadap jangkitan virus nan berlebihan.

5. Virus Lainnya

Ada beberapa virus lain nan juga bisa menyebabkan masalah sendi. Rubella alias balang Jerman bisa menimbulkan artralgia (nyeri sendi) terutama pada wanita dewasa.

Demam dengue juga sering disertai nyeri otot dan sendi nan sangat sakit, sampai-sampai disebut “breakbone fever” alias demam patah tulang lantaran sakitnya luar biasa.

Bagaimana Virus Bisa Menyerang Sendi?

Virus nan menyerang persendian bekerja dengan dua cara. Pertama, virus langsung masuk ke dalam sendi dan berkembang biak di sana. Kedua, virus membikin sistem kekebalan tubuh kita bekerja terlalu keras, sehingga malah menyerang sendi kita sendiri.

Ketika tubuh mendeteksi ada virus, sistem imun bakal melepaskan zat-zat kimia nan disebut sitokin untuk melawan virus tersebut.

Masalahnya, zat-zat ini juga bisa menyebabkan peradangan di sendi, nan akhirnya menimbulkan rasa sakit dan bengkak. Inilah nan disebut inflamasi sendi akibat infeksi.

Yang lebih parah lagi, kadang-kadang sistem kekebalan tubuh terus menyerang sendi meski virusnya sudah hilang.

Kondisi ini disebut penyakit autoimun pasca jangkitan virus. Makanya beberapa orang tetap merasakan nyeri sendi lama setelah sembuh dari jangkitan virus.

Gejala nan Perlu Diwaspadai

Penyakit sendi akibat jangkitan virus biasanya dimulai dengan indikasi seperti flu: demam, badan lemas, dan nyeri otot. Setelah itu, baru muncul nyeri sendi nan khas.

Nyeri ini biasanya menyerang kedua sisi tubuh secara bersamaan. Ini berbeda dengan nyeri sendi biasa nan biasanya hanya di satu sisi.

Pembengkakan sendi juga sering terjadi, terutama pada jangkitan chikungunya. Sendi bisa tampak bengkak, terasa hangat, dan susah digerakkan.

Perjalanan klinis penyakit virus biasanya dimulai dengan fase akut nan sangat sakit selama beberapa hari, kemudian perlahan membaik dalam beberapa minggu.

Pada sebagian orang, terutama nan sudah berumur lanjut alias mempunyai penyakit lain, nyeri sendi bisa bersambung menjadi kronis. Artinya, rasa sakit terus bersambung selama berbulan-bulan apalagi bertahun-tahun.

Cara Mendiagnosis Infeksi Virus nan Menyebabkan Nyeri Sendi

Untuk memastikan apakah nyeri sendi disebabkan oleh virus, master bakal melakukan beberapa pemeriksaan. Diagnosis jangkitan virus nan paling jeli adalah dengan tes PCR virus.

Tes ini bisa mendeteksi keberadaan virus di dalam darah, terutama saat tetap dalam fase akut alias masa awal infeksi.

Selain tes PCR, master juga bisa melakukan tes darah untuk mencari antibodi terhadap virus tertentu. Antibodi adalah unsur nan dibuat tubuh untuk melawan virus. Keberadaan antibodi menunjukkan bahwa tubuh pernah terinfeksi virus tersebut.

Yang perlu diingat, beberapa virus RNA seperti chikungunya dan dengue hanya bisa dideteksi dalam waktu terbatas. Jadi, jika mau tes, sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah indikasi muncul.

Bedanya dengan Penyakit Sendi Lainnya

Penting untuk bisa membedakan perbedaan nyeri sendi akibat virus dan rematik. Nyeri sendi lantaran virus biasanya muncul tiba-tiba berbarengan dengan demam tinggi. Sementara rematik berkembang perlahan-lahan dan jarang disertai demam tinggi.

Bedakan nyeri sendi akibat virus vs degeneratif juga perlu dipahami. Nyeri sendi degeneratif seperti pengapuran biasanya memburuk setelah beraktivitas dan lebih sakit di malam hari.

Sebaliknya, nyeri akibat virus lebih sakit di pagi hari dan disertai indikasi seperti demam dan badan lemas.

Ada juga kondisi nan disebut septic arthritis, ialah jangkitan kuman di sendi. Ini berbeda dengan virus penyebab arthritis sementara lantaran memerlukan pengobatan antibiotik segera. Kalau tidak ditangani cepat, septic arthritis bisa merusak sendi secara permanen.

Cara Mencegah Penularan Virus nan Menyebabkan Nyeri Sendi

Karena banyak virus penyebab nyeri sendi ditularkan lewat nyamuk, pencegahan utamanya adalah menghindari gigitan nyamuk. Penularan virus melalui nyamuk bisa dicegah dengan:

  • Menggunakan lotion anti nyamuk
  • Memakai baju lengan panjang dan celana panjang
  • Menggunakan kelambu saat tidur
  • Membersihkan genangan air di sekitar rumah
  • Menutup tempat penampungan air

Nyamuk Aedes aegypti nan menjadi pembawa virus aktif menggigit di pagi dan sore hari. Jadi, pada waktu-waktu tersebut kita kudu extra hati-hati.

Untuk virus nan menular lewat udara seperti parvovirus, pencegahannya dengan menjaga kebersihan tangan, tidak berbagi peralatan makan, dan menghindari kontak dengan orang nan sedang sakit.

Pengobatan dan Perawatan

Sayangnya, belum ada obat unik untuk membunuh virus-virus penyebab nyeri sendi. Pengobatan nan dilakukan biasanya berfokus pada mengurangi indikasi dan membantu tubuh melawan infeksi. Ini disebut pengobatan suportif.

Dokter biasanya bakal memberikan obat pereda nyeri dan anti peradangan untuk mengurangi sakit dan bengkak di sendi.

Obat demam juga diberikan untuk menurunkan suhu tubuh. nan penting, semua obat kudu diminum sesuai petunjuk dokter.

Istirahat nan cukup dan minum air putih nan banyak juga sangat krusial untuk pemulihan. Pada kasus nan berat alias bersambung menjadi penyakit autoimun pasca jangkitan virus, mungkin diperlukan obat-obatan unik nan mengatur sistem kekebalan tubuh.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke master jika mengalami:

  • Demam tinggi disertai nyeri sendi nan hebat
  • Nyeri sendi di kedua sisi tubuh secara bersamaan
  • Sendi bengkak, merah, dan terasa hangat
  • Nyeri sendi setelah berjalan ke wilayah nan banyak nyamuk
  • Gejala tidak membaik setelah beberapa hari

Jangan menunda-nunda berobat, terutama jika gejalanya parah. Semakin sigap ditangani, semakin mini kemungkinan terjadinya komplikasi jangka panjang.

Prognosis dan Harapan Kesembuhan

Kabar baiknya, sebagian besar jangkitan virus sistemik nan menyebabkan nyeri sendi bisa sembuh dengan sendirinya.

Tubuh kita mempunyai sistem kekebalan nan kuat untuk melawan virus. Dengan perawatan nan tepat dan rehat nan cukup, kebanyakan orang bisa pulih sepenuhnya.

Namun, ada sebagian mini orang nan mengalami nyeri sendi berkepanjangan. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang tua, penderita penyakit kronis, alias mereka nan sistem kekebalan tubuhnya lemah. Untuk kasus-kasus seperti ini, perawatan jangka panjang mungkin diperlukan.

Kesimpulan tentang Virus nan Menyebabkan Nyeri Sendi

Virus nan menyebabkan nyeri sendi adalah masalah kesehatan nan perlu kita waspadai bersama.

Dengan memahami jenis-jenis virus, indikasi nan ditimbulkan, dan langkah pencegahannya, kita bisa lebih siap menghadapi ancaman ini.

Yang terpenting adalah jangan meremehkan indikasi nyeri sendi nan disertai demam, terutama setelah terkena gigitan nyamuk alias kontak dengan penderita. Segera periksakan diri ke master untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan nan tepat.

Pencegahan tetap lebih baik daripada pengobatan. Jaga lingkungan tetap bersih dari nyamuk, gunakan pelindung diri, dan selalu waspada terhadap gejala-gejala nan mencurigakan.

Dengan kesadaran dan tindakan preventif nan tepat, kita bisa mengurangi akibat terkena penyakit sendi akibat jangkitan virus.

Pertanyaan seputar Virus nan Menyebabkan Nyeri Sendi

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan tentang virus nan menyebabkan nyeri sendi.

Virus apa saja nan bisa menyebabkan nyeri sendi?

Beberapa virus nan sering menyebabkan nyeri sendi adalah chikungunya virus, virus Zika, parvovirus B19, virus hepatitis B dan C, rubella, dan demam dengue.

Chikungunya adalah nan paling terkenal lantaran menimbulkan nyeri sendi nan sangat parah dan bisa berjalan berbulan-bulan.

Bagaimana langkah membedakan nyeri sendi akibat virus dengan rematik?

Nyeri sendi akibat virus biasanya muncul tiba-tiba disertai demam tinggi dan menyerang kedua sisi tubuh secara berbarengan (simetris).

Sementara rematik berkembang perlahan-lahan, jarang disertai demam tinggi, dan tidak selalu simetris. Nyeri akibat virus juga biasanya lebih parah di pagi hari.

Bagaimana langkah mencegah penularan virus penyebab nyeri sendi?

Pencegahan utama adalah menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion anti nyamuk, memakai baju lengan panjang, membersihkan genangan air, dan menggunakan kelambu.

Untuk virus nan menular lewat udara seperti parvovirus, jaga kebersihan tangan dan hindari kontak dengan orang sakit.

Kapan kudu segera ke master jika mengalami nyeri sendi?

Segera ke master jika mengalami demam tinggi disertai nyeri sendi hebat, nyeri sendi di kedua sisi tubuh bersamaan, sendi bengkak dan merah, alias nyeri sendi setelah berjalan ke wilayah endemis nyamuk.

Jangan tunda berobat lantaran penanganan awal dapat mencegah komplikasi jangka panjang.

Selengkapnya