
Jika kita ingat, setiap kali pembaruan Windows 10 dirilis ada nama unik nan Microsoft berikan pada setiap update-nya, misalkan Creators Update, Fall Creators Update, Spring Update, dan lainnya. Nah nama nama tersebut datang sebelum kita mengenal H1 dan H2 nan ada saat ini dimulai dengan perubahan pertama pada tahun 2018 dengan hadirnya Windows 10 jenis 1803 — namalain April 2018 Update.
Apakah ada argumen dibalik perubahan nama nama ini?
Jadi kawan kawan, menurut info dari Raymond Chen, nan mana merupakan seorang veteran Microsoft dan penulis blog The Old New Thing, baru-baru ini dia membagikan cerita menarik di kembali perubahan penamaan tersebut.
Dalam sebuah pertemuan internal, seorang pelaksana senior menanyakan apakah Microsoft mempunyai bias nan tidak disadari (unconscious bias). Seorang tenaga kerja dari bagian bumi nan lain pun angkat bicara dan menyampaikan bahwa nama seperti “Fall Creators Update” tidak relevan bagi mereka—karena saat itu bukan musim gugur di negaranya.
Seperti nan mungkin kalian tahu nih, nama seperti “Spring” dan “Fall” secara tidak langsung mengasumsikan bahwa semua pengguna Windows tinggal di bagian bumi utara. Padahal, pengguna di Australia, Brasil, alias Afrika Selatan mengalami musim nan berlawanan. Nah ini menunjukan bias geografis nan tidak inklusif dan membingungkan terutama bagi pengguna global.
Oleh lantaran itu, setelah mendapatkan masukan tersebut Microsoft segera beranjak ke skema penamaan nan lebih netral dengan H1 untuk paruh pertama tahun dan H2 untuk paruh kedua. Nah secara umum ini tidak hanya menghilangkan bias musiman sebelumnya, namun tampaknya ini juga memudahkan pengguna dan professional IT untuk memahami siklus rilis.
Timeline perkembangan penamaan jenis Windows
Nah jika Anda penasaran dan mungkin Anda juga lupa, ada beberapa perubahan nama nan telah terjadi di siklus Windows loh, berikut adalah detailnya nan telah dibuatkan dalam corak tabel.
2015 | Windows 10 | Tanpa jenis (RTM) | Rilis awal Windows 10, tanpa penamaan musiman |
2016 | 1607 | Anniversary Update | Nama berasas seremoni 1 tahun Windows 10 |
2017 | 1703, 1709 | Creators Update, Fall Creators Update | Mulai muncul nama musiman nan membingungkan pengguna di bagian bumi selatan |
2018 | 1803, 1809 | April Update, October Update | Transisi ke penamaan berasas bulan rilis |
2019 | 1903, 1909 | May Update, November Update | Nama tetap berasas bulan, tapi mulai tidak konsisten |
2020 | 2004, 20H2 | May Update, October Update | Mulai peralihan ke skema H1/H2 |
2021 | 21H1, 21H2 | H1/H2 | Penamaan resmi berasas paruh tahun |
2022 | 22H2 | H2 | Microsoft mulai mengurangi gelombang pembaruan besar |
2023 | 23H2 | H2 | Hanya satu pembaruan fitur besar per tahun |
2024 | 24H2 | H2 | Konsistensi satu pembaruan tahunan dipertahankan |
2025 | 25H2 (Windows 11) | H2 | Update tahunan dijadwalkan akhir tahun |
Dari tabel diatas bisa dilihat gimana perkembangan penamaan terus bergerak, dimana Microsoft mencoba menemukan skema nan pas dan netral. Selain itu bisa dilihat mulai tahun 2022 skema mulai stabil dengan pembaruan H2 setiap tahunnya, dengan kata lain hanya ada satu pembaruan major tiap tahun meskipun pada kenyataannya pembaruan fitur sering kali dihadirkan dalam rilis pembaruan bulanan jika sudah siap untuk diluncurkan.
Perubahan nama ini bukan hanya sekedar branding loh, melainkan memang merupakan langkah nyata dari Microsoft untuk menghadirkan kenjelasan dalam pengembangan software global.
Namun coba komen dibawah guys, apakah Anda punya pendapat menarik?
Via : Microsoft
⚡️ Meracik Home Server Handal dari Laptop / PC Tua
Written by
Gylang Satria
Penulis, Pengguna Windows 11, Elementary OS, dan Iphone SE 2020. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.
Post navigation
Previous Post
