Bahaya Menunda Pengobatan Nyeri Lutut: Apa Risikonya?

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Kebanyakan dari kita sering menganggap sepele nyeri dengkul dan tidak segera mencari pengobatan. Padahal, ancaman menunda pengobatan nyeri dengkul bisa sangat serius dan menakut-nakuti kesehatan jangka panjang Anda.

Lutut adalah salah satu sendi terpenting dalam tubuh kita. Tanpa dengkul nan sehat, aktivitas sederhana seperti berjalan, naik tangga, alias apalagi duduk bisa menjadi sangat menyakitkan.

Oleh lantaran itu, krusial sekali untuk memahami akibat apa saja nan bisa terjadi jika kita mengabaikan nyeri lutut.

Banner Zaskia dekstop

Banner Zaskia mobile

Bagaimana Sendi Lutut Bekerja?

Sebelum membahas bahayanya, mari kita pahami dulu gimana sendi dengkul bekerja. Sendi dengkul terdiri dari beberapa bagian krusial nan bekerja sama seperti tim.

Ada tulang paha (femur), tulang kering (tibia), dan tempurung dengkul (patela) nan dihubungkan oleh beragam jaringan.

Di dalam lutut, ada alas nan disebut meniskus nan berfaedah seperti shock absorber mobil. Ada juga ligamen dengkul nan berkedudukan seperti tali nan mengikat tulang-tulang agar tidak bergeser.

Semua bagian ini dilapisi oleh tulang rawan nan lembut agar pergerakan dengkul tidak kasar.

Ketika salah satu bagian mengalami masalah, bagian lain juga bakal terganggu. Inilah kenapa nyeri dengkul nan dibiarkan bisa menyebar ke area lain dan menyebabkan peradangan sendi nan berkelanjutan.

Inilah Bahaya Menunda Pengobatan Nyeri Lutut

Banyak orang berpikir bahwa nyeri dengkul bakal lenyap dengan sendirinya. Sayangnya, ini adalah pemikiran nan salah. Akibat menunda pengobatan nyeri dengkul justru bisa membikin kondisi menjadi lebih parah.

Ketika nyeri dengkul tidak segera diobati, beragam pengaruh samping bakal mulai muncul. Efek samping tidak segera mengobati nyeri dengkul ini bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari.

Inilah beberapa ancaman menunda pengobatan nyeri lutut:

1. Perubahan langkah berjalan

Ketika dengkul sakit, tubuh kita secara alami bakal mengubah langkah melangkah untuk menghindari rasa sakit. Misalnya, kita mungkin lebih banyak bertumpu pada kaki nan tidak sakit.

Kebiasaan ini rupanya bisa menimbulkan masalah baru pada pinggul, punggung, alias apalagi dengkul nan satunya.

2. Peradangan terus membesar

Peradangan nan terjadi di dengkul juga tidak bakal berakhir begitu saja. Malah sebaliknya, peradangan bakal terus merusak jaringan sehat di sekitarnya.

Kondisi ini seperti api nan tidak dipadamkan – bakal terus membesar dan merusak area nan lebih luas.

3. Otot menjadi lemah

Yang lebih rawan lagi, nyeri nan dibiarkan berkepanjangan bakal membikin otot-otot di sekitar dengkul menjadi lemah.

Otot nan lemah tidak bisa melindungi sendi dengan baik, sehingga akibat cedera tambahan bakal semakin besar.

4. Pembengkakan

Ini adalah masalah pertama nan biasanya terjadi. Lutut nan bengkak tidak hanya terasa tidak nyaman, tapi juga mengganggu nutrisi tulang rawan. Bayangkan jika makanan tidak bisa sampai ke sel-sel nan memerlukan – mereka bakal meninggal perlahan-lahan.

5. Kekakuan sendi

Sendi kaku juga bakal berkembang secara bertahap. Awalnya mungkin hanya terasa kaku di pagi hari, tapi lama-lama bisa berjalan sepanjang hari. Kekakuan ini membikin aktivitas menjadi terbatas dan menyakitkan.

Otot-otot penyangga lutut, terutama otot paha depan (quadriceps) dan belakang (hamstring), bakal mulai mengecil dan melemah.

Kondisi ini seperti gedung nan kehilangan tiang penyangga – bakal mudah roboh ketika mendapat tekanan.

6. Gangguan tidur

Nyeri nan terus-menerus bisa membikin kita susah tidur nyenyak. Kurang tidur bakal mempengaruhi mood, konsentrasi, dan keahlian tubuh untuk menyembuhkan diri.

Apakah Nyeri Lutut Bisa Memburuk Jika Tidak Diobati?

Pertanyaan nan sering muncul adalah: apakah nyeri dengkul bisa memburuk jika tidak diobati? Jawabannya adalah ya, nyaris pasti bakal memburuk.

Bayangkan jika Anda mempunyai luka mini di kulit tapi tidak pernah dibersihkan alias diobati. Luka tersebut bisa terinfeksi dan menjadi lebih parah, bukan? Hal nan sama terjadi pada lutut.

Cedera meniskus nan awalnya hanya berupa robekan mini bisa berkembang menjadi sobek nan lebih besar.

Meniskus nan rusak tidak bisa lagi bekerja sebagai bantalan, sehingga tulang-tulang bakal bersenggolan langsung dan menyebabkan keausan.

Peradangan nan tidak terkontrol juga bakal terus merusak bagian dalam sendi. Seperti karat nan menggerogoti besi, peradangan bakal perlahan-lahan mengikis tulang rawan dan jaringan lainnya.

Komplikasi Nyeri Lutut nan Tidak Ditangani

Jika dibiarkan terlalu lama, nyeri dengkul bisa menimbulkan beragam komplikasi serius. Komplikasi nyeri dengkul nan tidak ditangani bisa mengubah hidup Anda secara drastis.

Osteoartritis adalah komplikasi nan paling umum terjadi. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan di sendi aus dan menipis.

Bayangkan ban mobil nan sudah gundul – tidak bisa lagi berfaedah dengan baik dan rawan untuk digunakan.

Sendi aus akibat osteoartritis bakal menimbulkan nyeri kronis dengkul nan susah hilang. Nyeri ini bisa berjalan bertahun-tahun dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan obat penghilang rasa sakit pun kadang tidak efektif lagi.

Ketidakstabilan sendi adalah komplikasi lain nan berbahaya. Lutut nan tidak stabil terasa seperti bakal “copot” alias “goyang” saat digunakan berjalan. Kondisi ini sangat rawan lantaran bisa menyebabkan jatuh dan cedera nan lebih parah.

Dalam kasus nan sangat parah, bisa terjadi kecacatan permanen. Lutut nan rusak total tidak bisa lagi berfaedah normal, sehingga penderita mungkin kudu menggunakan bangku roda alias perangkat bantu jalan selamanya.

Progresi Cedera Lutut Tanpa Penanganan

Cedera dengkul nan tidak ditangani bakal mengikuti pola kemunduran nan bisa diprediksi. Progresi cedera dengkul tanpa penanganan biasanya dimulai dari masalah mini nan perlahan-lahan menjadi besar.

Di tahap awal, mungkin hanya ada kerusakan mini pada jaringan. Pada fase ini, tubuh tetap bisa memperbaiki diri jika mendapat support nan tepat. Seperti luka mini nan bisa sembuh dengan obat dan perawatan nan baik.

Jika tidak ditangani, kerusakan bakal masuk ke tahap menengah. Pada fase ini, kerusakan mulai terlihat jelas pada foto rontgen alias MRI. Gejala juga menjadi lebih mengganggu dan mulai membatasi aktivitas sehari-hari.

Tahap akhir adalah nan paling mengerikan. Kerusakan sudah sangat parah dan tidak bisa diperbaiki lagi. Pada tahap ini, satu-satunya pilihan mungkin adalah operasi besar alias apalagi penggantian seluruh sendi lutut.

Risiko Menunda Fisioterapi untuk Nyeri Lutut

Banyak orang mengabaikan pentingnya fisioterapi ketika mengalami nyeri lutut. Padahal, akibat menunda fisioterapi untuk nyeri dengkul bisa sangat merugikan.

  • Otot-otot di sekitar dengkul bakal sigap mengecil jika tidak dilatih. Penelitian menunjukkan bahwa otot bisa kehilangan kekuatan dalam hitungan hari alias minggu saja. Otot nan mengecil tidak bisa melindungi sendi dengan baik.
  • Kemampuan tubuh untuk merasakan posisi dengkul (yang disebut propriosepsi) juga bakal menurun. Ini seperti kehilangan sensor di mobil – kita tidak tahu lagi di mana posisi nan tepat. Akibatnya, akibat jatuh dan cedera berulang bakal meningkat.
  • Tanpa latihan nan tepat, sendi dengkul bakal menjadi kaku dan susah digerakkan. Kekakuan ini tidak hanya mempengaruhi lutut, tapi juga langkah melangkah secara keseluruhan.

Fisioterapi nan dimulai sejak awal bisa mencegah semua masalah ini. Terapi bentuk membantu memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas, dan mengembalikan kegunaan normal lutut.

Kapan Harus ke Dokter untuk Nyeri Lutut?

Banyak orang bingung kapan kudu ke master untuk nyeri lutut. Sebenarnya, ada beberapa tanda peringatan nan tidak boleh diabaikan.

  • Jika nyeri tidak membaik setelah rehat selama 2-3 hari, sebaiknya segera periksakan ke master ortopedi. Nyeri nan terus bersambung menandakan ada masalah nan perlu penanganan medis.
  • Pembengkakan nan tidak lenyap meski sudah dikompres es juga perlu diwaspadai. Pembengkakan nan menetap bisa menandakan ada cedera serius di dalam sendi.
  • Ketidakmampuan untuk menopang berat badan pada dengkul adalah tanda ancaman lain. Jika Anda tidak bisa melangkah normal alias kudu pincang, segera cari support medis.
  • Bunyi “krek” alias “klik” saat menggerakkan dengkul juga perlu perhatian. Suara ini bisa menandakan ada masalah pada meniskus alias bagian dalam sendi lainnya.
  • Sensasi dengkul “tidak stabil” alias terasa bakal “copot” saat melangkah juga kudu segera diperiksakan. Ini bisa menandakan kerusakan pada ligamen dengkul nan penting.

Dampak Jangka Panjang dari Nyeri Lutut nan Dibiarkan

Nyeri dengkul nan dibiarkan berkepanjangan bakal menimbulkan akibat nan sangat luas. Dampak jangka panjang dari nyeri dengkul nan dibiarkan tidak hanya terbatas pada dengkul saja, tapi mempengaruhi seluruh kehidupan.

  • Kerusakan tulang rawan nan terjadi berkarakter permanen. Sekali rusak, tulang rawan tidak bisa tumbuh kembali seperti semula. Ini seperti kaca nan pecah – tidak bisa direkatkan lagi menjadi utuh.
  • Nyeri kronis nan berkepanjangan bisa mengubah langkah kerja sistem saraf. Tubuh menjadi lebih sensitif terhadap rasa sakit, sehingga nyeri terasa lebih dahsyat dari nan seharusnya.
  • Keterbatasan mobilitas bakal mempengaruhi keahlian melakukan aktivitas sehari-hari. Hal-hal sederhana seperti naik turun tangga, duduk di lantai, alias apalagi melangkah jarak jauh menjadi susah dilakukan.
  • Masalah psikologis seperti depresi dan kekhawatiran juga sering terjadi. Nyeri nan terus-menerus dan keterbatasan aktivitas bisa membikin seseorang merasa putus asa dan kehilangan semangat hidup.

Progresi Penyakit Sendi (Osteoartritis, Rheumatoid Arthritis)

Ada dua jenis penyakit sendi nan paling umum menyerang lutut. Progresi penyakit sendi (osteoartritis, rheumatoid arthritis) menunjukkan pola nan berbeda tapi sama-sama rawan jika tidak ditangani.

Osteoartritis adalah penyakit sendi nan paling sering terjadi. Penyakit ini dimulai dengan kerusakan tulang rawan nan perlahan-lahan menipis. Bayangkan seperti sandal nan telapaknya semakin lama semakin tipis lantaran sering dipakai.

Pada tahap lanjut osteoartritis, tulang rawan bisa lenyap total sehingga tulang berjumpa langsung dengan tulang. Kondisi ini sangat menyakitkan dan menimbulkan bunyi gesekan nan kasar saat dengkul digerakkan.

Rheumatoid arthritis berbeda dengan osteoartritis. Penyakit ini terjadi lantaran sistem kekebalan tubuh menyerang sendi sendiri. Seperti tentara nan salah mengenali kawan sebagai musuh.

Peradangan nan terjadi pada rheumatoid arthritis sangat dahsyat dan bisa merusak tidak hanya tulang rawan, tapi juga tulang di bawahnya. Kerusakan ini bisa terjadi dengan sangat sigap jika tidak segera diobati.

Pengaruh Usia terhadap Nyeri Lutut

Usia memang memainkan peran krusial dalam kesehatan lutut. Pengaruh usia terhadap nyeri dengkul perlu dipahami agar kita bisa mengambil langkah pencegahan nan tepat.

Seiring bertambahnya usia, tulang rawan di dengkul bakal mengalami perubahan alami. Kandungan air di tulang rawan berkurang, sehingga tidak lagi lentur seperti dulu. Ini seperti karet gelang nan sudah lama – menjadi kering dan mudah patah.

Aliran darah ke jaringan di sekitar dengkul juga berkurang seiring usia. Akibatnya, proses pengobatan menjadi lebih lambat dan tidak optimal. Seperti tanaman nan kekurangan air – susah tumbuh subur.

Perubahan hormon, terutama pada wanita setelah menopause, juga mempengaruhi kesehatan tulang dan sendi. Penurunan hormon estrogen membikin tulang lebih mudah keropos dan sendi lebih mudah terkena osteoartritis.

Meski begitu, bukan berfaedah orang muda bebas dari nyeri lutut. Atlet muda alias orang nan sering melakukan aktivitas berat juga berisiko mengalami cedera lutut.

Pentingnya Rehabilitasi Lutut dalam Pemulihan

Rehabilitasi dengkul adalah kunci utama untuk mengembalikan kegunaan dengkul setelah cedera alias penyakit. Program terapi bentuk nan tepat bisa membikin perbedaan besar antara sembuh total alias abnormal permanen.

Program latihan penguatan otot sangat krusial untuk memberikan support nan kuat pada sendi lutut.

Otot-otot paha nan kuat bakal bekerja seperti korset alami nan melindungi dengkul dari cedera.

Latihan elastisitas membantu menjaga agar sendi tetap lentur dan mudah digerakkan. Sendi nan kaku seperti engsel pintu nan karatan – susah dibuka dan mudah rusak.

Latihan keseimbangan dan koordinasi juga krusial untuk mencegah jatuh. Kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan bakal membantu menghindari situasi nan bisa menyebabkan cedera lutut.

Yang terpenting, rehabilitasi kudu dilakukan secara konsisten dan di bawah pengawasan ahli. Latihan nan salah justru bisa memperparah kondisi lutut.

Peran Pengobatan Dini dalam Mencegah Kecacatan

Waktu adalah aspek nan sangat krusial dalam pengobatan nyeri lutut. Peran pengobatan awal dalam mencegah kecacatan tidak bisa dianggap sepele.

Ketika pengobatan dimulai sejak dini, terapi sederhana seperti obat anti-inflamasi dan fisioterapi tetap bisa sangat efektif.

Seperti api mini nan tetap bisa dipadamkan dengan air, masalah dengkul nan tetap ringan bisa diatasi dengan langkah nan sederhana.

Pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) bisa mendeteksi kerusakan sebelum menimbulkan indikasi nan parah.

Informasi ini memungkinkan master untuk mengambil tindakan pencegahan sebelum kerusakan menjadi parah.

Edukasi tentang langkah melindungi dengkul juga lebih efektif jika diberikan sejak dini. Perubahan style hidup memerlukan waktu untuk menunjukkan hasil, jadi semakin sigap dimulai, semakin baik hasilnya.

Sebaliknya, jika pengobatan terlambat, pilihan terapi menjadi terbatas dan hasilnya tidak seoptimal jika ditangani sejak dini.

Hubungan antara Berat Badan dan Nyeri Lutut

Berat badan berlebih adalah salah satu aspek akibat terbesar untuk nyeri lutut. Hubungan antara berat badan dan nyeri dengkul sangat erat dan mudah dipahami.

Setiap kelebihan 1 kilogram berat badan bakal memberikan tekanan tambahan 3-4 kali lipat pada dengkul saat berjalan.

Jika naik tangga, tekanan bisa meningkat hingga 7 kali lipat. Bayangkan sungguh beratnya beban nan kudu ditanggung lutut!

Lemak tubuh rupanya juga menghasilkan zat-zat nan dapat menyebabkan peradangan. Jadi, kelebihan berat badan tidak hanya memberikan beban mekanis, tapi juga memicu peradangan nan merusak sendi.

Kabar baiknya, penurunan berat badan apalagi nan tidak terlalu besar pun bisa memberikan faedah nan signifikan.

Menurunkan berat badan 5-10% saja sudah bisa mengurangi nyeri dengkul secara bermakna.

Diet sehat dan olahraga teratur adalah langkah terbaik untuk menjaga berat badan ideal. Ini bukan hanya baik untuk lutut, tapi juga untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Aktivitas Fisik nan Memperparah Nyeri Lutut

Tidak semua olahraga baik untuk lutut. Ada beberapa aktivitas bentuk nan memperparah nyeri dengkul dan sebaiknya dihindari, terutama jika sudah ada masalah pada lutut.

  • Lari di aspal alias permukaan keras memberikan tekanan nan sangat besar pada lutut. Setiap kali kaki mendarat, dengkul kudu menahan beban nan berlipat ganda. Jika sudah ada masalah lutut, sebaiknya pilih lari di treadmill alias trek nan lebih empuk.
  • Olahraga nan melibatkan aktivitas melompat dan berputar seperti basket alias bulu tangkis juga berisiko tinggi. Gerakan tiba-tiba ini bisa menyebabkan cedera ligamen dengkul alias meniskus.
  • Angkat beban dengan teknik nan salah, terutama squat nan terlalu dalam, bisa memberikan tekanan berlebih pada lutut. Jika mau latihan beban, pastikan tekniknya betul dan jangan memaksakan beban nan terlalu berat.

Sebagai gantinya, pilih olahraga nan ramah dengkul seperti berenang, bersepeda, alias melangkah santai. Olahraga ini tetap bisa memberikan faedah kesehatan tanpa memberikan tekanan berlebih pada lutut.

Pilihan Pengobatan untuk Nyeri Lutut

Ada banyak pilihan pengobatan untuk nyeri lutut, mulai dari nan sederhana hingga nan kompleks. Pemilihan terapi nan tepat tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan nyeri.

  • Obat anti-inflamasi seperti NSAID (ibuprofen, naproxen) adalah pilihan pertama untuk nyeri dengkul nan disertai peradangan. Obat ini bekerja dengan mengurangi peradangan dan nyeri secara bersamaan.
  • Injeksi dengkul dengan obat kortikosteroid bisa memberikan relief nan sigap untuk peradangan nan parah. Suntikan ini diberikan langsung ke dalam sendi sehingga efeknya lebih kuat dan cepat.
  • Untuk kasus osteoartritis nan lebih parah, ada pilihan injeksi viskosuplemen masam hialuronat. Zat ini bekerja seperti oli pada mesin – membikin aktivitas sendi lebih lembut dan mengurangi gesekan.
  • Pemeriksaan MRI mungkin diperlukan untuk memandang kondisi di dalam sendi secara detail. Informasi ini sangat krusial untuk menentukan pengobatan nan paling tepat.
  • Dalam kasus nan sangat parah, operasi penggantian sendi lutut mungkin menjadi satu-satunya pilihan. Meski terdengar menakutkan, operasi ini bisa memberikan kualitas hidup nan jauh lebih baik.

Cara Mengatasi Nyeri Lutut pada Lansia

Orang tua memerlukan pendekatan unik dalam mengatasi nyeri lutut. Cara mengatasi nyeri dengkul pada lansia kudu mempertimbangkan kondisi kesehatan secara keseluruhan dan keahlian bentuk nan terbatas.

  • Olahraga ringan nan disesuaikan dengan keahlian sangat krusial untuk menjaga kekuatan otot dan elastisitas sendi. Aktivitas seperti berenang, senam air, alias tai chi sangat cocok untuk lansia lantaran tidak memberikan tekanan berlebih pada lutut.
  • Menjaga berat badan ideal menjadi lebih krusial lagi pada lansia. Kelebihan berat badan tidak hanya memperparah nyeri lutut, tapi juga meningkatkan akibat penyakit lain seperti glukosuria dan penyakit jantung.
  • Penggunaan perangkat bantu seperti tongkat, walker, alias knee support bisa sangat membantu. Alat-alat ini tidak hanya mengurangi nyeri tapi juga mencegah jatuh nan bisa berakibat fatal pada lansia.
  • Modifikasi lingkungan rumah juga penting. Pasang pegangan di bilik mandi, hindari karpet nan licin, dan pastikan pencahayaan cukup terang untuk mencegah jatuh.
  • Konsultasi rutin dengan master spesialis juga diperlukan untuk memantau perkembangan kondisi dan menyesuaikan pengobatan sesuai kebutuhan.

Kesimpulan tentang Bahaya Menunda Pengobatan Nyeri Lutut

Bahaya menunda pengobatan nyeri dengkul bukan hanya sekedar teori, tapi realita nan bisa mengubah hidup seseorang secara drastis.

Nyeri dengkul nan awalnya ringan bisa berkembang menjadi masalah serius nan menimbulkan kecacatan permanen jika tidak ditangani dengan tepat.

Penting untuk memahami bahwa dengkul adalah sendi nan sangat kompleks dan rentan terhadap kerusakan.

Sekali rusak, proses pengobatan menjadi jauh lebih susah dan hasilnya tidak seoptimal jika ditangani sejak dini.

Tanda-tanda peringatan seperti nyeri nan tidak kunjung hilang, pembengkakan, alias ketidakstabilan sendi tidak boleh diabaikan. Semakin sigap mencari support medis, semakin besar kesempatan untuk sembuh total.

Pencegahan tetap lebih baik daripada pengobatan. Menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur dengan teknik nan benar, dan menghindari aktivitas berisiko tinggi adalah investasi terbaik untuk kesehatan dengkul jangka panjang.

Ingatlah bahwa dengkul nan sehat adalah kunci untuk hidup nan aktif dan berkualitas. Jangan biarkan nyeri dengkul nan sederhana hari ini menjadi mimpi jelek di masa depan.

Ambil tindakan sekarang sebelum terlambat!

Pertanyaan Seputar Bahaya Menunda Pengobatan Nyeri Lutut

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan seputar topik ancaman menunda pengobatan nyeri lutut.

Apa ancaman menunda pengobatan nyeri lutut?

Nyeri dengkul nan tidak diobati bakal memburuk secara berjenjang dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti osteoartritis, kerusakan meniskus nan lebih parah, peradangan berkelanjutan, dan apalagi kecacatan permanen.

Peradangan nan tidak terkontrol bakal terus merusak jaringan sehat di sekitarnya dan membikin otot-otot penyangga dengkul menjadi lemah.

Kapan sebaiknya saya segera ke master untuk nyeri lutut?

Anda kudu segera ke master jika nyeri tidak membaik setelah rehat 2-3 hari, terjadi pembengkakan nan tidak lenyap meski dikompres es, tidak bisa menopang berat badan pada lutut, mendengar bunyi “krek” saat menggerakkan lutut, alias merasakan dengkul “tidak stabil” seperti bakal copot saat berjalan.

Bisakah fisioterapi membantu mencegah memburuknya nyeri lutut?

Ya, fisioterapi sangat krusial untuk mencegah memburuknya kondisi lutut.

Terapi bentuk nan dimulai sejak awal dapat memperkuat otot-otot penyangga lutut, meningkatkan elastisitas sendi, mencegah kekakuan, dan mengembalikan kegunaan normal lutut.

Menunda fisioterapi justru bakal membikin otot mengecil dan meningkatkan akibat cedera berulang.

Apakah berat badan berlebih mempengaruhi nyeri lutut?

Sangat mempengaruhi. Setiap kelebihan 1 kilogram berat badan memberikan tekanan tambahan 3-4 kali lipat pada dengkul saat berjalan, dan hingga 7 kali lipat saat naik tangga.

Selain itu, lemak tubuh menghasilkan zat-zat nan menyebabkan peradangan. Menurunkan berat badan 5-10% saja sudah dapat mengurangi nyeri dengkul secara signifikan.

Selengkapnya