Krepitasi Adalah Kondisi Sendi Berbunyi: Berbahayakah?

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Pernahkah Anda mendengar bunyi “krek-krek” alias gemeretak saat menggerakkan lutut, bahu, alias jari? Bunyi ini sangat umum terjadi. Nah, krepitasi adalah nama medis dari kondisi ini.

Krepitasi adalah bunyi alias sensasi berderik nan muncul saat kita menggerakkan sendi. Meskipun terdengar menakutkan, sebagian besar kasus krepitasi sebenarnya normal dan tidak berbahaya.

Jika mau berkonsultasi tentang nyeri dengkul dan sendi dengan master ahli di Klinik Patella, Anda dapat reservasi melalui chat WA di 0811-8124-2022. Yuk atasi nyeri dengkul dan sendi Anda berbareng Klinik Patella!

Banner Zaskia dekstop

Banner Zaskia mobile

Apa Itu Krepitasi? Penjelasan Sederhana

Krepitus adalah istilah medis untuk bunyi nan keluar dari sendi saat bergerak. Apa itu krepitasi bisa dijelaskan sebagai bunyi “klik”, “krek”, alias gemeretak nan terjadi di dalam sendi kita.

Kata krepitasi berasal dari bahasa Latin nan artinya bunyi berderik. Banyak orang salah mengerti dan menganggap krepitasi tulang adalah bunyi nan keluar dari tulang.

Padahal, bunyi ini sebenarnya berasal dari bagian-bagian sendi seperti tulang rawan, ligamen (pengikat tulang), tendon (penghubung otot ke tulang), dan cairan nan ada di dalam sendi nan disebut pelumas sinovial.

Mengapa Sendi Kita Berbunyi?

Pertanyaan “kenapa tulang berbunyi” sering muncul, padahal nan bersuara adalah sendi, bukan tulangnya. Ada beberapa argumen kenapa bunyi sendi alias klik sendi bisa terjadi:

1. Gelembung Gas nan Pecah

Di dalam sendi kita ada cairan nan berfaedah seperti oli pada mesin, namanya pelumas sinovial. Cairan ini mengandung gas nitrogen nan membentuk gelembung kecil.

Saat kita meregangkan sendi secara tiba-tiba (seperti saat membetot jari), gelembung ini pecah dan mengeluarkan bunyi “krek”. Ini seperti saat kita membuka botol soda nan mengeluarkan bunyi “pop”.

2. Gesekan Antara Bagian Sendi

Ligamen dan tendon nan ada di sekitar sendi kadang bersenggolan dengan tulang saat kita bergerak. Gesekan ini bisa menimbulkan bunyi klik alias snap, terutama setelah kita tak bersuara lama alias bangun tidur.

3. Permukaan Sendi nan Tidak Halus

Pada beberapa kasus, permukaan sendi menjadi kasar lantaran aus alias rusak. Gesekan sendi nan tidak lembut lagi bisa menimbulkan bunyi gemeretak nan berbeda dari bunyi normal.

Krepitasi di Lutut: nan Paling Sering Terjadi

Krepitasi dengkul adalah jenis nan paling umum lantaran dengkul menahan berat tubuh kita setiap hari.

Banyak orang mengalami dengkul bersuara saat berdiri dari jongkok, terutama setelah duduk lama. Hal ini biasanya normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Bunyi Lutut Saat Olahraga

Penyebab krepitasi dengkul saat olahraga bisa bermacam-macam. Olahraga nan dilakukan berkali-kali alias terlalu berat bisa menyebabkan bagian dalam dengkul mengalami tekanan berlebih.

Kondisi ini disebut overuse alias cedera (robekan meniskus). Meniskus adalah alas di dalam dengkul nan bisa robek jika terlalu sering digunakan alias cedera.

Klik dengkul nan disertai nyeri bisa jadi tanda masalah serius seperti Patellofemoral Pain Syndrome (PFS), ialah nyeri di sekitar tempurung lutut.

Kondisi meniskus terkilir juga bisa menyebabkan bunyi klik nan tidak normal pada lutut.

Kondisi Pemicu Krepitasi Adalah Ini!

Beberapa penyakit bisa membikin krepitasi terjadi terus-menerus:

1. Radang Sendi (Arthritis)

Osteoarthritis (OA) adalah penyakit sendi nan sering terjadi pada orang tua. Tulang rawan di sendi mulai aus sehingga tulang bersenggolan langsung. Ini menyebabkan tulang rawan aus dan terbentuk osteokop (pengapuran sendi).

Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun nan membikin sendi meradang terus-menerus. Arthritis psoriatik juga bisa menyebabkan peradangan pada sendi.

Gout (asam urat) terjadi ketika kristal masam urat menumpuk di sendi dan menyebabkan peradangan hebat. Bursitis adalah peradangan pada kantung cairan nan melindungi sendi, sedangkan tendonitis adalah peradangan pada tendon.

2. Cedera Sendi

Robekan ligamen alias meniskus terkilir bisa mengubah langkah kerja sendi normal, sehingga menimbulkan bunyi klik nan tidak biasa. Cedera ini biasanya terjadi saat olahraga alias kecelakaan.

Krepitasi Adalah Kondisi Sendi Berbunyi: Berbahayakah?

Pertanyaan “krepitasi normal alias berbahaya” sangat wajar ditanyakan. Krepitasi sendi tanpa nyeri biasanya tidak berbahaya, apalagi jika hanya terjadi sesekali dan tidak disertai indikasi lain.

Tanda-tanda nan Perlu Diwaspadai

Hubungan krepitasi dan nyeri dengkul menjadi krusial jika disertai dengan:

  • Nyeri dengkul nan persisten alias nyeri nan tidak hilang-hilang
  • Bengkak alias kemerahan di sekitar sendi
  • Kaku di pagi hari nan berjalan lama
  • Keterbatasan gerak alias susah menggerakkan sendi
  • Nyeri sendi nan mengganggu aktivitas sehari-hari

Krepitasi bahu saat bangun pagi biasanya normal lantaran sendi kurang bergerak saat tidur. Tapi jika terus terjadi sepanjang hari, sebaiknya diperiksa.

Cara Mengatasi Bunyi Sendi

Ada beberapa langkah untuk mengatasi krepitasi pada sendi Anda yaitu:

1. Pengobatan Sederhana di Rumah

Cara menghilangkan bunyi krepitasi bisa dimulai dengan langkah sederhana. Metode RICE (istirahat, es, kompresi, elevasi) baik untuk mengatasi bunyi sendi nan disertai pembengkakan:

  • Istirahat: Kurangi aktivitas nan memberatkan sendi
  • Es: Kompres dengan es untuk mengurangi pembengkakan
  • Kompresi: Balut dengan perban elastis
  • Elevasi: Angkat bagian nan sakit lebih tinggi dari jantung

Selain itu, konsumsi obat anti-inflamasi seperti ibuprofen bisa membantu mengurangi peradangan dan nyeri.

2. Pengobatan Lanjutan

Fisioterapi sangat membantu untuk memperkuat otot-otot di sekitar sendi dan memperbaiki langkah kita bergerak. Terapis bakal mengajarkan latihan-latihan unik nan kondusif untuk sendi.

Jika kondisi sangat parah, operasi sendi mungkin diperlukan. Operasi biasanya dilakukan untuk memperbaiki robekan alias membersihkan sendi nan rusak.

Cara Mencegah Krepitasi

Beberapa langkah pencegahan krepitasi adalah sebagai berikut:

Jaga Kesehatan Sendi

  • Jaga berat badan ideal sangat krusial lantaran berat badan berlebih bakal memberikan tekanan ekstra pada sendi, terutama dengkul dan pinggul.
  • Olahraga teratur membantu menjaga sendi tetap elastis dan kuat. nan tidak kalah krusial adalah melakukan pemanasan memadai sebelum berolahraga. Peregangan selama 10-15 menit sebelum aktivitas bisa mencegah cedera.
  • Hindari olahraga berisiko nan terlalu berat alias dilakukan tanpa persiapan nan baik. Gerakan nan berkali-kali tanpa rehat bisa merusak sendi.

Nutrisi nan Baik

Nutrisi untuk kesehatan sendi meliputi makanan nan mengandung:

  • Kolagen (seperti kaldu tulang)
  • Omega-3 (dari ikan)
  • Vitamin D (dari sinar mentari pagi)

Nutrisi-nutrisi ini membantu menjaga kesehatan tulang rawan dan pelumas sinovial.

Kapan Harus ke Dokter?

Krepitasi tanpa nyeri umumnya tidak perlu pengobatan khusus. Tapi sebaiknya konsultasi ke master jika mengalami:

  • Nyeri nan semakin parah
  • Pembengkakan nan tidak hilang
  • Sendi nan tiba-tiba tidak bisa digerakkan
  • Gangguan aktivitas sehari-hari

Dokter mungkin bakal melakukan foto rontgen alias MRI untuk memandang kondisi sendi lebih perincian dan mendeteksi masalah seperti osteoartritis alias cedera ligamen.

Berbagai Jenis Bunyi Sendi

Apa itu krepitasi pada sendi sebenarnya bisa beragam bunyinya. Ada nan seperti “krek-krek”, ada nan seperti gemeretak, dan ada nan seperti klik. Crepitus adalah istilah lain untuk krepitasi nan sering digunakan dokter.

Setiap jenis bunyi bisa menandakan perihal nan berbeda, tapi nan terpenting adalah apakah disertai indikasi lain alias tidak.

Kesimpulan tentang Krepitasi Adalah Kondisi Sendi Berbunyi

Krepitasi adalah perihal nan sangat umum terjadi dan kebanyakan tidak berbahaya. Bunyi “krek-krek” alias gemeretak dari sendi biasanya normal, terutama jika tidak disertai nyeri alias pembengkakan.

Yang krusial adalah mengenali tanda-tanda kapan bunyi sendi menjadi masalah serius. Dengan menjaga berat badan ideal, olahraga teratur, dan memperhatikan indikasi nan muncul, kita bisa menjaga kesehatan sendi dengan baik.

Jika ada keraguan alias bunyi sendi disertai indikasi nan mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Deteksi awal dan penanganan nan tepat bakal membantu menjaga mobilitas dan kualitas hidup kita tetap baik.

Jika mau berkonsultasi tentang nyeri dengkul dan sendi dengan master ahli di Klinik Patella, Anda dapat reservasi melalui chat WA di 0811-8124-2022. Yuk atasi nyeri dengkul nan persisten bersama Klinik Patella!

Pertanyaan Seputar Krepitasi Adalah Kondisi Sendi Berbunyi

Apa penyebab dengkul sakit dan berbunyi?

Lutut nan bersuara dan terasa sakit bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pelepasan gelembung gas dalam cairan sinovial, pergerakan ligamen nan menonjol, cedera akibat tumbukan alias jatuh, aktivitas bentuk nan terlalu berat, peradangan pada sendi (arthritis), pengaruh setelah operasi, hingga degenerasi tulang rawan nan terjadi seiring bertambahnya usia.

Bagaimana langkah mengatasi bunyi ‘krek’ pada lutut?

Jika dengkul bersuara tetapi tidak menimbulkan rasa sakit, biasanya kondisi ini tidak berbahaya. Namun jika disertai nyeri, ada beberapa langkah nan bisa dilakukan, seperti:

  • Mengonsumsi obat antiinflamasi sesuai rekomendasi dokter
  • Melakukan terapi fisik
  • Menerapkan metode RICE (Rest/Istirahat, Ice/Kompres dingin, Compression/Kompresi, Elevation/Meninggikan posisi lutut) untuk membantu mengurangi peradangan dan nyeri.

Bagaimana langkah mengurangi bunyi pada dengkul saat bergerak?

Bunyi nan muncul pada dengkul dapat dikurangi dengan menjaga kesehatan sendi, memperkuat otot paha dan betis melalui olahraga seperti berenang alias bersepeda, serta menjaga berat badan ideal untuk mengurangi tekanan berlebih pada lutut.

Jika bunyi ini disebabkan oleh kondisi medis seperti osteoarthritis alias cedera, sebaiknya berkonsultasi dengan master untuk mendapatkan penanganan nan lebih spesifik.

Jika dengkul terasa sakit, apa nan bisa dilakukan?

Ketika mengalami nyeri lutut, langkah awal nan bisa dilakukan adalah:

  • Mengistirahatkan dengkul dan menghindari aktivitas nan memperberat kondisi sendi
  • Mengompres dengkul dengan es selama 15–20 menit untuk mengurangi pembengkakan
  • Menggunakan perban elastis untuk membantu menstabilkan sendi
  • Meninggikan posisi dengkul saat berebahan dengan bantal untuk mengurangi tekanan
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol alias ibuprofen sesuai kebutuhan
  • Jika nyeri tidak membaik alias semakin parah, segera konsultasikan ke dokter.

Apakah sakit dengkul bisa menjadi tanda masam urat?

Ya, sakit dengkul bisa menjadi salah satu indikasi masam urat (gout), ialah kondisi peradangan sendi akibat penumpukan kristal masam urat. Gejala nan sering muncul meliputi:

  • Nyeri sendi nan tiba-tiba dan intens
  • Pembengkakan pada sendi lutut
  • Kemerahan dan rasa hangat di sekitar sendi
  • Jika mengalami tanda-tanda tersebut, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke master untuk mendapatkan diagnosa nan tepat dan pengobatan nan sesuai.

Selengkapnya