Pernahkah Anda merasakan nyeri di dengkul saat melangkah alias naik tangga? Atau mungkin merasakan kaku sendi setelah bangun tidur? Kondisi ini bisa jadi adalah radang tulang rawan
Radang tulang rawan sendiri adalah masalah kesehatan nan cukup sering terjadi namun tetap belum banyak dipahami masyarakat.
Peradangan tulang rawan ini bisa menyerang siapa saja dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Mari kita telaah lebih dalam tentang kondisi ini agar Anda bisa mengenali dan menanganinya dengan tepat.
Jika mau berkonsultasi tentang nyeri dengkul dan sendi dengan master ahli di Klinik Patella, Anda dapat reservasi melalui chat WA di 0811-8124-2022. Yuk atasi nyeri dengkul dan sendi Anda berbareng Klinik Patella!
Apa Itu Tulang Rawan dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Sebelum membahas radang tulang rawan, kita perlu memahami dulu apa itu tulang rawan. Bayangkan tulang rawan sebagai “bantalan empuk” nan ada di ujung-ujung tulang kita.
Fungsinya seperti karet busa pada bangku – melindungi tulang agar tidak bersenggolan langsung satu sama lain saat kita bergerak.
Tulang rawan ini terbuat dari bahan unik nan disebut kolagen jenis II dan proteoglikan kartilago. Kedua bahan ini membikin tulang rawan menjadi kenyal dan bisa menyerap tekanan dengan baik.
Bedanya dengan tulang biasa, tulang rawan tidak punya pembuluh darah. Makanya, jika tulang rawan rusak, penyembuhannya lebih lama dibanding tulang biasa.
Sendi dan kartilago bekerja sama seperti tim nan kompak. Ambil contoh dengkul kita. Sendi nan terdapat di dengkul adalah sendi nan paling rumit di tubuh kita lantaran kudu menopang berat badan sembari tetap elastis untuk bergerak.
Tulang dengkul jenis tulang nan terdiri dari tiga bagian: tulang paha, tulang kering, dan tempurung lutut.
Semuanya diikat oleh tali nan kuat berjulukan ligamen dengkul (ACL/PCL), plus ada alas tambahan nan disebut meniskus.
Kalau semuanya sehat, kita bisa bergerak bebas tanpa rasa sakit. Tapi jika tulang rawannya bermasalah, cakupan mobilitas sendi terbatas dan mulai terasa nyeri.
Patella (tempurung lutut) nan sehat bakal bergerak dengan lancar, tapi jika ada masalah bisa menyebabkan beragam keluhan.
Mengapa Tulang Rawan Bisa Meradang?
Penyebab radang tulang rawan bermacam-macam, dan seringkali tidak hanya satu penyebab saja. Mari kita lihat penyebab-penyebab utamanya:
Faktor Usia dan Kegemukan
Penuaan dan aspek akibat seperti berat badan berlebih adalah penyebab paling umum. Seiring umur bertambah, “bantalan” tulang rawan kita makin tipis dan mudah rusak, seperti ban mobil nan sudah lama dipakai.
Kalau berat badan berlebih, tekanan pada sendi jadi makin besar, terutama di dengkul nan kudu menopang tubuh kita setiap hari.
Cedera dari Olahraga
Cedera dan olahraga nan terlalu berat juga bisa jadi biang keladinya. Bayangkan jika kita terus-menerus memukul paku dengan palu nan sama – lama-lama palu bakal rusak kan?
Begitu juga dengan sendi kita. Makanya radang tulang rawan kronis pada atlet sering terjadi, terutama pada mereka nan melakukan olahraga dengan aktivitas berulang dan intensitas tinggi.
Penyakit Sendi Lainnya
Osteoartritis dan artritis adalah dua “keluarga besar” penyakit sendi nan sering menyebabkan peradangan tulang rawan.
Osteoartritis (OA) terjadi ketika tulang rawan aus dan menipis, sehingga tulang bersenggolan langsung – seperti mesin mobil nan kehabisan oli.
Artritis inflamasi lebih rumit lagi lantaran sistem kekebalan tubuh kita malah menyerang sendi sendiri.
Gejala Radang Tulang Rawan
Bagaimana langkah tahu jika tulang rawan kita sedang bermasalah? Apa tanda-tanda tulang rawan meradang? Berikut adalah indikasi radang tulang rawan nan perlu Anda waspadai:
Gejala Umum
- Nyeri sendi nan makin parah saat bergerak
- Kekakuan dengkul terutama pagi hari alias setelah duduk lama
- Bengkak di sekitar sendi
- Sendi terasa “kaku” seperti engsel pintu nan kurang oli
Masalah Khusus di Lutut
Pada radang tulang rawan lutut, Anda mungkin mendengar bunyi “krek-krek” alias merasa dengkul “mengunci” saat ditekuk.
Kondisi sindrom chondromalasia patellae (nyeri tempurung lutut) membikin Anda susah naik tangga alias berdiri setelah duduk lama.
Chondromalacia Patellae adalah kerusakan unik pada tulang rawan di bawah tempurung lutut. Osteoarthritis dengkul dan artritis dengkul punya indikasi serupa tapi penyebabnya beda, makanya perlu pemeriksaan master untuk memastikannya.
Radang di Dada
Radang tulang rawan dada (kostokondritis) gejalanya beda lagi. Nyeri dadanya sering membikin orang panik lantaran dikira serangan jantung.
Kostokondritis terjadi di persambungan tulang rusuk dengan tulang dada, nyerinya bisa menjalar ke lengan alias punggung.
Jenis-Jenis Radang Tulang Rawan
Beberapa jenis radang tulang rawan nan sebaiknya kita ketahui adalah sebagai berikut:
1. Radang Sendi di Lutut
Ini nan paling sering terjadi lantaran dengkul kita kerja berat setiap hari. Pengapuran sendi (istilah awam untuk osteoarthritis) biasanya menyerang orang nan sudah berumur, tapi bisa juga terjadi pada usia muda jika ada aspek pemicu lainnya.
2. Kostokondritis
Kostokondritis adalah radang tulang rawan dada nan terjadi pada persambungan tulang rusuk dengan tulang dada.
Kondisi ini menyebabkan nyeri dada nan bisa menyebar ke lengan alias punggung, sering disalahartikan sebagai masalah jantung.
3. Kondritis di Tempat Lain
Kondritis bisa terjadi di beragam sendi tubuh. Ada juga bursitis dengkul nan sering dikira sama dengan radang sendi, padahal ini menyerang kantung berisi cairan di sekitar lutut.
Diagnosis Radang Tulang Rawan
Untuk memastikan diagnosis, master bakal melakukan pemeriksaan medis nan terdiri dari beberapa tahap:
Tanya Jawab dan Pemeriksaan Fisik
Dokter bakal menanyakan keluhan Anda dan memeriksa sendi secara langsung – ditekan, digerakkan, dilihat ada bengkak alias tidak.
Uji pencitraan
- Foto rontgen: Seperti foto sinar-X untuk memandang tulang dan celah sendi
- MRI lutut: Seperti foto nan lebih detail, bisa memandang tulang rawan, meniskus, dan ligamen
- Ultrasonografi (USG) Muskuloskeletal: Tes pencitraan nan bisa memandang sendi bergerak secara langsung
- Endoskopi Richard Wolf: Prosedur memasukkan kamera mini ke dalam sendi untuk memandang kondisi dari dalam
Cara Mengobati Radang Tulang Rawan
Kabar baiknya, pengobatan radang tulang rawan bisa disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Dokter biasanya mulai dari langkah nan paling ringan dulu.
Terapi dan pemberian obat
Obat antiinflamasi non-steroid (OAINS/NSAID) seperti ibuprofen adalah pilihan pertama untuk mengurangi nyeri dan bengkak.
Kalau tetap belum cukup, master bisa memberikan injeksi steroid langsung ke sendi untuk meredakan peradangan dengan cepat.
Ada juga injeksi viskosuplemen nan mengandung masam hialuronat – seperti memberi “oli” pada sendi agar lebih licin dan tidak nyeri.
Terapi Fisik
Fisioterapi sangat krusial dalam pengobatan ini. Terapis bakal mengajarkan gerakan-gerakan unik untuk memperkuat otot di sekitar sendi dan membikin sendi lebih fleksibel.
Nutrisi dan fisioterapi jika dikombinasikan hasilnya bakal lebih baik untuk mengatasi radang sendi secara menyeluruh.
Operasi Penggantian Lutut
Kalau semua langkah di atas sudah dicoba tapi tidak berhasil, operasi penggantian dengkul mungkin jadi pilihan terakhir. Sendi nan rusak diganti dengan sendi buatan nan bisa memperkuat bertahun-tahun.
Bagaimana Cara Mencegah Radang Tulang Rawan
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut tips pencegahan radang tulang rawan:
- Pilih Olahraga nan Tepat Olahraga hindari radang tulang rawan kudu dipilih dengan bijak. Berenang, bersepeda, alias jalan santuy lebih baik daripada lari di aspal keras alias main basket setiap hari. Jangan lupa pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan sesudahnya.
- Jaga Berat Badan Berat badan ideal sangat krusial lantaran setiap kilogram berlebih bakal menambah tekanan pada lutut. Bayangkan jika Anda kudu menggendong tas berat setiap hari – pasti sigap capek kan?
- Gunakan Teknik Gerakan nan Benar Saat mengangkat peralatan berat, tekuk dengkul jangan punggung. Saat olahraga, gunakan sepatu nan tepat dan perangkat pelindung jika perlu.
Makanan dan Nutrisi untuk Sendi Sehat
Nutrisi untuk kesehatan tulang rawan rupanya sangat krusial lho! Beberapa makanan dan suplemen bisa membantu menjaga kesehatan sendi:
Makanan Sehat untuk Sendi
- Teh hijau nan kaya antioksidan bisa mengurangi peradangan
- Jeruk dan buah-buahan nan mengandung vitamin C membantu pembentukan kolagen
- Ikan nan kaya omega-3 juga bagus untuk mengurangi peradangan
Suplemen nan Bermanfaat
Suplemen sendi seperti glukosamin dan kondroitin sulfat sudah lama digunakan orang.
Glukosamin membantu memperbaiki tulang rawan nan rusak, sedangkan kondroitin sulfat menjaga tulang rawan tetap lentur dan tidak kering.
Suplemen kolagen juga makin terkenal lantaran bisa mendukung struktur tulang rawan.
Kapan Harus ke Dokter?
Jangan tunda ke master jika Anda mengalami:
- Nyeri dengkul nan persisten dan tidak lenyap dengan istirahat
- Sendi bengkak dan terasa panas
- Susah bergerak alias sendi terasa “mengunci”
- Nyeri nan mengganggu aktivitas sehari-hari
Kesimpulan tentang Radang Tulang Rawan
Kondisi tulang rawan nan seperti ini memang bisa mengganggu aktivitas. Tapi dengan penanganan nan tepat, Anda tetap bisa hidup normal dan aktif.
Yang terpenting adalah mengenali gejalanya sejak awal dan tidak menunda pengobatan.
Ingat, kesehatan sendi adalah investasi jangka panjang. Dengan style hidup sehat, olahraga nan tepat, nutrisi nan baik, dan pemeriksaan rutin ke dokter, kita bisa menjaga sendi tetap sehat hingga usia lanjut.
Jangan biarkan nyeri sendi menghalangi Anda untuk tetap aktif dan menikmati hidup!
Jika mau berkonsultasi tentang nyeri dengkul dan sendi dengan master ahli di Klinik Patella, Anda dapat reservasi melalui chat WA di 0811-8124-2022. Yuk atasi nyeri dengkul dan sendi Anda berbareng Klinik Patella!
Pertanyaan Seputar Radang Tulang Rawan
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan seputar topik ini.
Apa penyebab utama radang tulang rawan?
Penyebab radang tulang rawan nan paling umum adalah penuaan alami, kelebihan berat badan, cedera dari olahraga berlebihan, dan penyakit sendi seperti osteoartritis.
Seiring bertambahnya usia, tulang rawan menjadi lebih tipis dan mudah rusak. Berat badan berlebih juga menambah tekanan pada sendi, terutama lutut, sehingga mempercepat kerusakan tulang rawan.
Bagaimana langkah membedakan radang tulang rawan dengan nyeri sendi biasa?
Radang tulang rawan mempunyai indikasi unik berupa nyeri nan memburuk saat bergerak, kekakuan dengkul terutama pagi hari alias setelah duduk lama, dan sendi nan terasa “mengunci” alias berbunyi.
Berbeda dengan nyeri sendi biasa nan lenyap dengan istirahat, radang tulang rawan condong persisten dan dapat disertai pembengkakan di sekitar sendi nan terkena.
Apakah radang tulang rawan bisa disembuhkan total?
Radang tulang rawan tidak bisa disembuhkan total lantaran tulang rawan nan rusak susah regenerasi.
Namun, gejalanya dapat dikontrol dengan baik melalui pengobatan nan tepat seperti obat antiinflamasi, fisioterapi, dan perubahan style hidup.
Dengan penanganan nan konsisten, penderita dapat menjalani hidup normal dan bebas nyeri meski tidak sembuh 100%.
Olahraga apa saja nan kondusif untuk penderita radang tulang rawan?
Olahraga nan kondusif untuk penderita radang tulang rawan adalah aktivitas berakibat rendah seperti berenang, bersepeda, jalan santai, dan yoga.
Hindari olahraga nan memberikan tekanan berlebih pada sendi seperti lari di aspal keras, basket, alias sepak bola.
Pastikan selalu melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan sesudahnya untuk mencegah cedera lebih lanjut.