Saraf kejepit di dengkul adalah masalah kesehatan nan cukup umum terjadi. Kondisi ini terjadi ketika ada tekanan berlebihan pada saraf di area lutut, sehingga mengganggu kegunaan normal saraf tersebut.
Akibatnya, penderita bakal merasakan beragam keluhan nan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jika mau berkonsultasi tentang nyeri dengkul dan sendi dengan master ahli di Klinik Patella, Anda dapat reservasi melalui chat WA di 0811-8124-2022. Yuk atasi nyeri dengkul dan sendi Anda berbareng Klinik Patella!
Mengenal Lutut dan Saraf-Saraf di Sekitarnya
Lutut adalah bagian tubuh nan cukup rumit lantaran terdiri dari banyak komponen. Anatomi dengkul dan persarafan melibatkan:
- Tulang paha (femur)
- Tulang kering (tibia)
- Tempurung dengkul (patella)
- Berbagai ligamen dengkul nan mengikat semua bagian ini menjadi satu kesatuan nan kuat.
Di sekitar sendi lutut, terdapat sistem saraf perifer nan bekerja mengirim sinyal dari dengkul ke otak dan sebaliknya.
Saraf-saraf krusial di area ini antara lain saraf femoralis (saraf paha), saraf skiatik (saraf panggul) nan bercabang menjadi peroneal nerve dan tibial nerve, serta sural nerve.
Ketika ada sesuatu nan menekan saraf-saraf ini, terjadilah nan disebut kompresi saraf. Tekanan ini bisa disebabkan oleh beragam hal, seperti:
- Pembengkakan
- Pertumbuhan tulang nan tidak normal
- Cedera
Gangguan neurologis ekstremitas bawah seperti ini memerlukan penanganan nan tepat agar tidak semakin parah.
Gejala Saraf Kejepit di Lutut nan Mudah Dikenali
Gejala saraf kejepit di dengkul biasanya cukup unik dan mudah dirasakan oleh penderita. Berikut adalah tanda-tanda nan perlu diwaspadai:
- Nyeri di area lutut nan terasa seperti ditusuk-tusuk alias seperti terbakar. Rasa sakit ini biasanya muncul saat bergerak alias melakukan aktivitas tertentu, dan bisa menjalar sampai ke kaki.
- Mati rasa lutut alias hilangnya rasa di sekitar lutut. Kondisi ini membikin area tersebut terasa kebas alias seperti tidak ada rasa sama sekali.
- Kesemutan kaki nan bisa muncul sewaktu-waktu alias terus-menerus. Sensasi ini dikenal dengan istilah parestesia dalam bumi medis.
- Kelemahan otot pada kaki, sehingga aktivitas seperti berjalan, naik tangga, alias bangun dari duduk menjadi susah dilakukan.
- Gangguan sensomotorik nan membikin koordinasi dan keseimbangan tubuh terganggu.
Pada kasus saraf kejepit di dengkul sebelah kanan alias kiri, indikasi biasanya hanya muncul di satu sisi tubuh saja.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi neuropati perifer, ialah kerusakan saraf jangka panjang nan lebih serius.
Penyebab Saraf Kejepit di Lutut
Penyebab saraf kejepit di dengkul cukup beragam. Berikut adalah beberapa kondisi nan paling sering menyebabkan masalah ini:
- Hernia nukleus pulposus (HNP) alias nan lebih dikenal dengan julukan saraf terjepit di tulang belakang. Kondisi ini terjadi ketika alas tulang belakang menonjol keluar dan menekan saraf skiatik, nan kemudian bisa menyebabkan indikasi sampai ke lutut.
- Osteoarthritis alias pengapuran sendi adalah proses penuaan pada sendi lutut. Kondisi osteoarthritis ini menyebabkan pertumbuhan tulang nan tidak normal, nan kemudian bisa menekan saraf-saraf di sekitarnya.
- Stenosis alias penyempitan jalur tempat saraf melewati tulang dan jaringan di sekitarnya. Penyempitan ini membikin saraf terjepit.
- Cedera pada ligamen lutut, seperti robeknya ligamen silang depan (ACL) alias ligamen samping dalam (MCL). Cedera ini bisa menyebabkan pembengkakan nan menekan saraf.
- Aktivitas berulang alias aktivitas nan dilakukan terus-menerus dalam waktu lama, seperti berlari alias jongkok berkepanjangan.
- Kondisi lainnya seperti radikulopati (saraf terjepit di tulang belakang), iskialgia (nyeri saraf panggul), dan neuralgia (nyeri saraf akut) juga bisa menjadi penyebab.
Cara Dokter Mendiagnosis Kondisi Ini
Untuk memastikan pemeriksaan saraf kejepit di lutut, master bakal melakukan beberapa pemeriksaan.
Pertama, master bakal menanyakan keluhan nan dirasakan, kapan mulai muncul, dan faktor-faktor nan membikin kondisi membaik alias memburuk.
- Pemeriksaan fisik dilakukan untuk memandang seberapa jauh dengkul bisa digerakkan, kekuatan otot, dan respons saraf terhadap sentuhan alias rangsangan tertentu.
- MRI lutut adalah pemeriksaan dengan menggunakan gelombang magnetik untuk memandang gambaran perincian struktur di dalam lutut, termasuk saraf dan jaringan lunak lainnya.
- EMG (elektromiografi) adalah tes nan mengukur aktivitas listrik pada saraf dan otot. Pemeriksaan ini sangat berfaedah untuk memastikan adanya gangguan pada saraf.
Biasanya, pasien bakal dirujuk ke master ortopedi (spesialis tulang dan sendi) untuk masalah tulang dan sendinya, ke neurolog (spesialis saraf) untuk masalah sarafnya, alias ke fisioterapis untuk pertimbangan keahlian mobilitas lutut.
Cara Mengatasi Saraf Kejepit di Lutut
Pengobatan saraf kejepit di dengkul secara medis dilakukan dengan beragam cara, tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Berikut adalah pilihan pengobatan nan tersedia:
- Obat antiinflamasi seperti ibuprofen alias diklofenak diberikan untuk mengurangi peradangan dan nyeri. Obat-obatan ini bekerja mengurangi pembengkakan nan menekan saraf.
- Injeksi kortikosteroid bisa diberikan langsung ke area nan bermasalah untuk mengatasi peradangan nan parah. Suntikan ini biasanya memberikan pengaruh nan lebih sigap dibanding obat minum.
- Terapi TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) menggunakan perangkat nan mengirimkan sinyal listrik ringan untuk mengurangi rasa nyeri. Elektroterapi ini cukup kondusif dan bisa digunakan berulang kali.
- Endoskopi Richard Wolf. Jika pengobatan di atas tidak berhasil, master mungkin bakal menyarankan prosedur minimal invasif seperti Endoskopi Richard Wolf. Tindakan Endoskopi Richard Wolf bermaksud untuk mengurangi tekanan pada saraf alias memperbaiki kondisi nan menyebabkan penekanan tersebut.
Terapi Fisioterapi untuk Saraf Kejepit Lutut
Rehabilitasi ortopedi melalui fisioterapi dengkul adalah bagian nan sangat krusial dalam proses penyembuhan.
Program fisioterapi dirancang unik untuk mengembalikan mobilitas dan kegunaan dengkul seperti semula.
Fisioterapis bakal memberikan latihan-latihan nan bermaksud untuk:
- Mengurangi ketegangan pada struktur nan menekan saraf melalui teknik peregangan
- Memperkuat otot-otot di sekitar dengkul agar bisa memberikan support nan lebih baik
- Melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh
TENS therapy juga sering digunakan dalam program fisioterapi untuk manajemen nyeri kronis.
Selain itu, terapi dengan panas, dingin, alias ultrasound juga bisa membantu proses penyembuhan.
Olahraga untuk Saraf Kejepit Lutut
Olahraga untuk saraf kejepit dengkul kudu dilakukan secara hati-hati dan bertahap. Beberapa latihan nan berfaedah antara lain:
- Latihan peregangan saraf skiatik dilakukan dengan duduk di lantai, kaki lurus ke depan, kemudian perlahan-lahan membungkukkan badan ke arah kaki. Gerakan ini membantu mengurangi ketegangan pada saraf.
- Latihan penguatan otot paha (quadriceps) bisa dilakukan sembari berbaring. Caranya dengan mengencangkan otot paha selama beberapa detik, kemudian rileks. Latihan ini membantu memperkuat otot penyangga lutut.
- Bersepeda statis adalah olahraga nan baik lantaran tidak memberikan beban berlebih pada lutut, namun tetap melatih otot dan menjaga elastisitas sendi.
Semua latihan sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan fisioterapis, terutama pada awal program, untuk memastikan aktivitas dilakukan dengan betul dan aman.
Apakah Saraf Kejepit di Lutut Bisa Sembuh Total?
Pertanyaan “apakah saraf kejepit di dengkul bisa sembuh total” sering menjadi kekhawatiran utama penderita.
Kabar baiknya, sebagian besar kasus saraf kejepit di dengkul bisa sembuh dengan baik jika ditangani dengan tepat.
Tingkat kesembuhan tergantung pada beberapa faktor:
- Seberapa parah penekanan pada saraf
- Berapa lama kondisi ini sudah berlangsung
- Seberapa sigap mendapat pengobatan nan tepat
- Kondisi kesehatan umum penderita
Pada kasus nan ringan hingga sedang, biasanya perbaikan sudah terlihat dalam 6-12 minggu dengan pengobatan nan tepat.
Yang terpenting adalah jangan menunda pengobatan, lantaran semakin lama dibiarkan, semakin susah untuk sembuh total.
Tips Mencegah Kekambuhan
Setelah sembuh, krusial untuk menjaga agar kondisi ini tidak kambuh lagi. Berikut beberapa tips nan bisa dilakukan:
- Hindari duduk alias berdiri dengan posisi dengkul tertekuk dalam waktu lama. Sesekali ubah posisi alias lakukan peregangan ringan.
- Selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga alias melakukan aktivitas bentuk nan berat. Hal ini krusial untuk mempersiapkan otot dan ligamen lutut.
- Gunakan dasar kaki nan nyaman dan memberikan support nan baik untuk kaki. Sepatu nan tidak tepat bisa memberikan tekanan berlebih pada lutut.
- Untuk manajemen nyeri kronis, teknik relaksasi seperti yoga ringan alias meditasi bisa membantu mengurangi ketegangan otot dan stres.
- Lakukan kontrol rutin ke master ortopedi alias neurolog jika indikasi mulai muncul kembali, jangan tunggu sampai parah.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasi ke master jika mengalami:
- Nyeri lutut nan tidak kunjung membaik dalam 2-3 hari
- Mati rasa alias kesemutan nan semakin parah
- Kelemahan otot nan mengganggu aktivitas sehari-hari
- Kesulitan melangkah alias menjaga keseimbangan
Ingat, penanganan awal bakal memberikan hasil nan lebih baik dan mencegah komplikasi nan lebih serius.
Kesimpulan tentang Saraf Kejepit di Lutut
Saraf kejepit di dengkul memang mengganggu, tapi bukan kondisi nan tidak bisa disembuhkan.
Dengan pemahaman nan baik tentang indikasi dan penyebabnya, serta penanganan nan tepat melalui kombinasi pengobatan medis dan fisioterapi, kondisi ini bisa diatasi dengan baik.
Kunci utamanya adalah penemuan awal dan penanganan nan konsisten. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan master jika mengalami gejala-gejala nan disebutkan di atas.
Semakin sigap ditangani, semakin besar kesempatan untuk sembuh total dan kembali beraktivitas normal.
Jika mau berkonsultasi tentang nyeri dengkul dan sendi dengan master ahli di Klinik Patella, Anda dapat reservasi melalui chat WA di 0811-8124-2022. Yuk atasi nyeri dengkul dan sendi Anda berbareng Klinik Patella!
Pertanyaan Seputar Saraf Kejepit di Lutut
Berikut ini beberapa pertanyaan seputar topik saraf kejepit di lutut.
Apakah mungkin saraf kejepit menyebabkan nyeri lutut?
Ya, nyeri dengkul bisa disebabkan oleh saraf kejepit. Kondisi ini bisa terjadi ketika saraf di sekitar dengkul terjepit lantaran tekanan dari tulang alias jaringan sekitarnya, nan sering kali mengenai dengan cedera.
Bagaimana langkah mengatasi nyeri dengkul nan muncul?
Untuk mengurangi nyeri lutut, Anda bisa mencoba beberapa langkah seperti beristirahat nan cukup, menerapkan kompres dingin, melakukan pijatan ringan, menghindari duduk terlalu lama, dan menggunakan obat antiinflamasi seperti ibuprofen.
Juga krusial untuk menjaga dengkul tetap aktif dengan latihan nan lembut seperti melangkah kaki alias berenang.
Bagaimana karakter nyeri saraf di belakang lutut?
Nyeri saraf sering kali dirasakan sebagai sensasi terbakar, kesemutan, alias sensasi tersengat listrik.
Berbeda dengan rasa nyeri dari arthritis nan lebih terasa berdebar alias berderak, nyeri saraf mungkin merasa lebih intens dan tajam.
Apa nan kudu dilakukan jika mengalami saraf kejepit di kaki?
Untuk meredakan indikasi saraf kejepit, dianjurkan untuk cukup beristirahat, menggunakan kompres panas alias dingin, dan memperbaiki postur tubuh.
Latihan yoga dan peregangan juga bermanfaat, serta tinggikan kaki saat beristirahat. Obat pereda nyeri dan terapi bentuk juga bisa menjadi opsi untuk mengatasi kondisi ini.
Dapatkah saraf kejepit mempengaruhi kegunaan lutut?
Saraf nan terjepit dapat mempengaruhi langkah otot mendukung sendi lutut, menyebabkan disfungsi alias rasa tidak nyaman.
Kadang kala, indikasi bisa tidak terasa sebagai nyeri tulang belakang tapi muncul sebagai kesemutan alias meninggal rasa di kaki dan lutut.