
Dalam tulisan sebelumnya kita sudah membahas bahwa Comet AI Web Browser Milik Perplexity Ternyata Punya Kerentanan Keamanan Serius nan mana ini bisa merugikan pengguna lantaran info mereka bisa diambil hanya dengan prompt injection saja.
Nah selain itu guys, laporan terbaru juga mengungkap bahwa Comet AI ini juga mempunyai kelemahan lain loh ialah mudah tertipu oleh situs phising.
Jadi, menurut laporan berjudul “Scamlexity” nan berasal dari startup keamanan siber berjulukan Guardio, mengungkap bahwa pada browser AI bertipe agentic seperti Opera Neon alias Comet dirancang untuk membantu pengguna menyelesaikan tugas kompleks tanpa perlu hubungan manual rupanya mempunyai sebuah kekurangan nan mana belum diimbangi dengan keahlian mendeteksi penipuan.
Dalam pengetesan nan dilakukan, Comet dengan mudah tertipu oleh situs tiruan nan menyerupai Walmart. Meskipun logo dan URL terlihat mencurigakan, sayangnya AI tetap melanjutkan proses pembelian dan menyerahkan info finansial pengguna.

Bahkan dalam skenario lain, Comet membuka link phishing dari email tiruan Wells Fargo dan secara otomatis mengisi kredensial bank ke situs penipu.
Membuka Peluang Baru Untuk Penipu!
Nah temuan keamanan ini jelas menyoroti kelemahan mendasar dari AI Agentic, nan mana itu adalah ketidakmampuan membedakan niat pengguna dari konten berbahaya. Ini jelas lantaran AI dirancang untuk mengikuti intruksi secara literal dan tidak mempunyai intuisi alias hatikecil keamanan seperti manusia.
Jadi, jika pengguna terlalu terlena dan menyerahkan semuanya pada AI, bisa saja itu membuka resiko keamanan pada info pengguna itu sendiri.
Dari sisi lain, ini jelas membuka kesempatan baru untuk penipu dimana mereka bisa memanfaatkan celah ini untuk mencoba mengambil info pengguna tanpa pengguna itu sadari.
Bahkan kawan kawan, perihal ini menjadi semakin krusial mengingat banyak perusahaan teknologi besar sedang berkompetisi mengembangkan browser AI. Microsoft telah mengintegrasikan Copilot ke Edge, OpenAI meluncurkan Operator, dan Google tengah menggarap Project Mariner. Dan dengan tanpa sistem penemuan penipuan nan kuat, browser AI berisiko menjadi titik lemah baru dalam ekosistem digital.
Dikarenakan perihal tersebut, berasas laporan dari Guardio ini, ini menjadi pengingat bahwa penemuan kudu diiringi dengan arsitektur keamanan nan matang, dalam perihal ini developer browser AI perlu membangun sistem pengesahan nan bisa membedakan petunjuk sah dari manipulasi tersembunyi, mulai seperti penemuan phising, pemisahan konteks pengguna dan pembatasan akses kudu menjadi prioritas.
Semua ini lantaran sistem nan makin canggih juga kudu diiringi keamanan nan makin ketat lantaran bukan hanya developer nan berkompetisi untuk menciptakan browser jagoan berbasis AI, namun penipu juga sekarang makin berkompetisi mengakali sistem nan ada.
Nah tulisan ini sendiri mengenai dengan laporan sebelumnya dari Brave nan mana bisa Anda baca pada laman berikut. Namun masalahnya ini bukan hanya untuk Comet saja, melainkan ini juga membuka celah resiko pada AI lain nan telah terintegrasikan di setiap browser modern saat ini.
Jika Anda penasaran mengenai detail-nya, Anda bisa cek laporan Scamlexity pada laman berikut
⚡️ Meracik Home Server Handal dari Laptop / PC Tua
Written by
Gylang Satria
Penulis, Pengguna Windows 11, Elementary OS, dan Iphone SE 2020. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.
Post navigation
Previous Post
