Kritik Microsoft, Libreoffice Sebut Format File Kompleks Jadi Alat Untuk Kunci Pengguna

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

LibreOffice baru baru ini kembali melontarkan kritikan pedas pada Microsoft dimana kali ini mengenai dengan penggunaan format file nan dianggap terlalu kompleks dan tidak perlu dalam produk Microsoft Office.

Nah menurut tim developer LibreOffice, Microsoft sengaja merancang format seperti OOXML alias Office Open XML agar susah untuk diimplementasikan oleh aplikasi lain sehingga pengguna tetap terkunci dalam ekosistem Microsoft Office / Microsoft 365.

Baik Microsoft Office alias LibreOffice, secara teknis keduanya menggunakan format berbasis XML untuk menyusun dokumen, namun LibreOffice lebih mengandalkan OpenDocument Format alias .ODF nan merupakan standar opensource dan bebas dikontrol oleh satu perusahaan, ini menghasilkan file dengan format seperti .odt untuk teks dan .ods untuk spreadsheet., sementara Microsoft memilih jalur berbeda dengan OOXML nan mempunyai struktur nan rumit, banyak komponen dan penamaan nan tidak intuitif sehingga menghasilkan format .docx dan .xlsx nan sudah dikenal.

Harusnya XML Menjadi Jembatan

Nah menurut LibreOffice, XML harusnya berfaedah sebagai jembatan, namun Microsoft mempersenjatai skemanya sendiri dengan membuatnya begitu “kompleks sehingga menjadi penghalang, alih-alih jembatan”.

Dampaknya bakal terasa berpengaruh lantaran sebuah kalimat sederhana dalam arsip Microsoft bisa berubah menjadi labirin tag xml yang susah dipahami oleh developer luar (termasuk LibreOffice). Meski tampilannya mungkin normal dilayar pengguna, namun struktur internalnya membikin aplikasi lain kesulitan membaca dan mengeditnya secara akurat.

Oleh lantaran itu jika Anda membuka file docx di LibreOffice hasilnya bakal berantakan. Untuk mengakalinya, beberapa pengguna mungkin sering menyimpan dalam format nan lebih lama seperti 97 – 2003 template, namun tentu itu cukup jadul dan beberapa format sudah tidak lagi mendukung.

Pengguna nan sudah asik dan terbiasa dengan Microsoft Office tentu tidak mau beranjak ke aplikasi lain, apalagi meskipun fungsi-nya nan sama, lantaran selain sudah menjadi standar perkantoran, format Microsoft Office hanya bisa dibuka dengan sempurna di aplikasi Microsoft Office saja.

LibreOffice Ajak Pengguna Beralih Ke Alternatif

LibreOffice juga mendorong pengguna untuk mempertimbangkan untuk beranjak ke pengganti nan lebih terbuka dan transparan, dimana mereka juga menekankan bahwa dengan menggunakan Linux dan LibreOffice, pengguna bisa mendapatkan kontrol penuh atas info dan arsip mereka tanpa kudu tunduk pada format proprietary nan rumit.

Jadi gimana nih menurutmu? disisi Libre memang tentu penggunaan OOXML ini terasa memberatkan lantaran mengakibatkan format dan penulisan nan menjadi tidak sesuai, namun disisi Microsoft jelas ini adalah bisnis, lantaran nyaris semua perkantoran di bumi ini tetap menggunakan dan terpaku pada Microsoft Office dan jelas ini adalah sebuah untung bagi mereka.

Via : LibreOffice

⚡️ Meracik Home Server Handal dari Laptop / PC Tua

Written by

Gylang Satria

Penulis, Pengguna Windows 11, Elementary OS, dan Iphone SE 2020. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.

Post navigation

Previous Post

Selengkapnya