Stop Killing Games, Gerakan Untuk Selamatkan Game Yang Pengguna Miliki

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Seperti nan sudah kita tahu, di era digital ini membeli sebuah produk bukan hanya sekedar mempunyai bentuk seperti CD alias File Instalasi terpisah, melainkan kita hanya membeli lisensi, mendownload data, dengan angan bisa dimainkan kapan saja dimanapun pengguna berada.

Tapi seperti kasus nan sudah sudah, bagaimaan jika server dimatikan alias publisher (seperti steam, epic games dll) ditutup?, jelas maka game nan kita beli sudah tidak bisa lagi kita mainkan apalagi tidak bisa lagi kita dapatkan.

Nah oleh lantaran itu, baru baru ini ada sebuah aktivitas dunia Stop Killing Games, yang menuntut kewenangan pemain untuk tetap mengakses game nan sudah mereka beli. Gerakan ini dipelopori oleh Ross Scott, seorang YouTuber nan dikenal lewat serial Freeman’s Mind. Dia memulai kampanye ini setelah Ubisoft mematikan server game The Crew nan membikin game tersebut tidak bisa dimainkan sama sekali, apalagi dalam mode single-player.

Gerakan ini kabarnya menyoroti praktik publisher nan diantaranya mencakup :

  • Menjual game tanpa tanggal kedaluwarsa, tapi bisa menonaktifkan akses secara sepihak.
  • Tidak menyediakan mode offline alias server pribadi saat game dihentikan.
  • Menghapus game dari library digital pengguna setelah server ditutup.

Selain itu, aktivitas ini sebenarnya tidak menuntut game untuk didukung selamanya, namun aktivitas ini jelas meminta beberapa perihal nan mencakup :

  • Adanya rencana end of life (end-of-life plan) nan memungkinkan game tetap bisa dimainkan tanpa support publisher.
  • Publisher menyediakan patch alias mode offline sebelum mematikan server.
  • Transparansi soal status lisensi dan akses game saat pembelian.

Petisi Sudah Dapat 1.4 Juta Tanda Tangan

Gerakan ini jelas adalah perihal nan bagus untuk pengguna, apalagi hingga saat ini sudah ada 1.4 juta tanda tangan 10 hari sebelum deadline untuk petisi ini berakhir.

Meskipun dari inisiatif perlindungan game ini tidak bakal terlihat langsung, namun setidaknya dimasa depan mungkin bakal ada undang undang nan melindungi game dimasa depan, dimana publisher alias kreator game tidak bisa semena mena menghapus, dan menutup game nan sudah pengguna beli hingga tidak bisa digunakan kembali.

Selain itu, mendapati adanya aktivitas ini, beberapa publisher kabarnya sudah mulai mempertimbangkan untuk menghadirkan mode offline untuk game nan bakal dihentikan, seperti misalkan Motorfest dan The Crew 2.

Yang jelas nih guys, ini adalah perihal nan krusial buat kita nih, lantaran saat ini game setiap game bisa saja dimatikan tanpa solusi, jelas ini adalah pelanggaran kewenangan konsumen dan susah bagi peneliti dan developer untuk belajar dari masa lampau jika game sudah tidak bisa diakses.

Bagaimana menurutmu? komen dibawah guys, dan jika akmu mau mendukung aktivitas ini Anda bisa langsung mengunjungi laman https://www.stop-killing-games.com/

Via : PC Gamer

⚡️ Meracik Home Server Handal dari Laptop / PC Tua

Written by

Gylang Satria

Penulis, Pengguna Windows 11, Elementary OS, dan Iphone SE 2020. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.

Post navigation

Previous Post

Selengkapnya